Paedophryne amanuensis Katak terkecil di Dunia |
Dua orang mahasiswa Cornell University saat melakukan riset lapangan di Papua Nugini tahun 2008 tidak tahu kalau akan tercatat dalam rekor dunia Guinness.
Makalah yang diterbitkan pada Bulan Januari di Public Library of Science One (PLoS One) menjelaskan tentang penemuan dua katak kecil Paedophryne swiftorum dan Paedophryne amanuensis, dua spesies katak terkecil di dunia. Kemudian malah dikenal sebagai vertebrata terkecil di dunia.
Michael Grunder menemukan Paedophryne swiftorum saat melakukan eksplorasi di daerah Kamiali, Papua New Guinea, yang dijalaninya selama 6 minggu antara bulan Juni sampai Agustus 2008. Pekerjaannya termasuk meneliti katak dan serangga.
Saat berlutut menusuk kaki seribu, Grundler mendengar sebuah suara dan mencarinya, tadinya dia mengira itu seekor jangkrik namun ketika menoleh dilihatnya itu adalah seekor katak yang sedang menggelembungkan lehernya mengeluarkan suara.
Saat kembali ke penginapan, Grundler membawa tasnya yang berisi katak kecil, disaksikan oleh Eric Rittmeyer, lulusan Universitas Negeri Lousiana (LSU). Keduanya belum ada yang percaya kalau itu adalah seekor katak dewasa, namun katak tersebut bisa bersuara, dan tidak ada katak muda yang bisa melakukannya, dengan demikian mereka baru sadar jika itu adadalah katak yang sudah dewasa.
Rittmeyer, Grundler dan dibantu Derric Thompson kemudian mengumpulkan lebih banyak lagi contoh, yang kemudian diidentifikasi sebagai spesies yang baru. Katak dewasa laki-laki tersebut rata-rata ukurannya 8,5 milimeter.
Di tahun 2009, Rittmeyer sudah lulus kuliah dan kembali ke Papua Nugini bersama Cristopher Austin, asosiate profesor di bidang sains biologi dan kurator herpetologi dar Museum ilmu Alam Universitas Lousiana, dan penulis paper senior. Saat itulah di dekat desa Amau, mereka mendengar suara 'klik' katak yang lainnya dan mengumpulkan spesimen Paedophryne amanuensis untuk yang pertama kalinya. Bedanya, Paedophryne swiftorum dapat bersuara dobel, namun Paedophryne amanuensis biasanya hanya sekali namun lebih lebih dari satu per detiknya.
Paedophryne amanuensis relatif hampir mirip dengan Paedophryne swiftorum mungkin adalah spesies vertebrata terkecil di dunia dengan ukuran rata-rata yang dewasa adalah 7.7 milimeter panjangnya. Memang ada spesies anglerfish yang sudah dinobatkan sebagai yang terkecil di dunia. Photocorynus spiniceps, maksimal ukurannya 6.3 milimeter. Namun anglerfish ini tidak bisa hidup sampai dewasa, dan mereka adalah parasit bagi perempuannya yang ukurannya bisa sampai 50 milimeter. Menurut Rittmeyer, membandingkan katak dengan ikan adalah tidak valid.
Katak ini diberi nama latin Paedophryne amauensis dan Paedophryne swiftorum. Dalam laporan jurnal ilmiah yang dikutip di laman abc.net.au tersebut juga menyebut kedua jenis katak ini sebagai makhluk bertulang belakang (vertebrata) terkecil di dunia. Sebelumnya temuan vertebrata terkecil diyakini adalah ikan transparan atau Paedocypris progenetica, dengan ukuran delapan milimeter. Dan vertebrata yang terbesar adalah paus biru, yang berukuran lebih dari 25 meter.
Katak jenis Paedophryne amauensis memiliki ukuran tujuh milimeter, lebih kecil dari Paedophryne swiftorum yang berukuran delapan millimeter. "Sangat sulit untuk menemukan Paedophryne amauensis karena ukuranya yang lebih mungil, dan yang jantan bersuara seperti serangga ketika musim kawin," kata Chris Austin ilmuwan dari Universitas Louisiana, yang juga menemukan katak ini.
Katak ini memiliki ciri, berwarna cokelat gelap dengan bintik putih kebiruan dan hidup di dasar hutan tropis. "Kami percaya bahwa katak ini bukan hanya temuan hewan langka, tetapi juga penemuan yang belum terdokumentasikan dalam dunia vertebrata," ujarnya.
Paedophryne amanuensis masuk dalam daftar Guinness Book of World Records sebagai katak terkecil dan amfibi terkecil, dan dicatat sebagai vertebrata terkecil, meskipun belum ada pengkategorian yang resmi.
Paedophryne swiftorum |
Dalam makalah Ecological Guild Evolution and the Discovery of the World's Smallest Vertebrate, peneliti memaparkan 29 spesies yang sangat kecil dengan ukuran maksimalnya di bawah 13 milimeter yang ada dalam keluarga katak. Mereka menemukan beberapa katak yang besar seperti Hylidae (katak pohon) dan Bufonidae, tidak memiliki spesies yang kecil, sementara keluarga Microhylidae memiliki banyak spesies yang ada dalam daftar spesies terkecil.
Mereka juga menemukan bahwa mayoritas katak-katak kecil tersebut berkembang lebih cepat, menetas dari telur tidak menjadi berudu namun menjadi katak muda, dan mereka hidup di daun-daun yang basah sepanjang tahun di hutan tropis. Ini adalah penemuan baru tentang ikatan ekologi yang sebelumnya belum dikenal.
Via Student researchers help discover world's smallest frog
Foto: Rittmeyer et al. 2012
Katak terkecil di dunia dari Papua Nugini
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 31 Maret 2012
Rating:
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 31 Maret 2012
Rating:
0 komentar :
Post a Comment