1. Eddy Santana Putra
Eddy Santana Putra adalah Walikota Palembang. Saat ini, Ibu Kota Sumatera Selatan tersebut memasuki periode kedua era kepemimpinannya.
Lahir di Pangkalpinang, 20 Januari 1957, Eddy Santana kali pertama menjadi Walikota Palembang melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang pada tahun 2003. Kemudian ia terpilih kembali melalui mekanisme pemilihan langsung pada tahun 2008.
Salah satu keberhasilan pria yang Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan ini selama memimpin Palembang adalah menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera. Ia mengubah kawasan kumuh tersebut menjadi kawasan yang bersih. Bahkan, kini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.
Keberhasilan lain alumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ini adalah mampu menyediakan hampir 90 persen kebutuhan warga Palembang atas kebutuhan air bersih. Eddy juga merupakan tokoh atau sosok di balik reklamasi kawasan Jakabaring Palembang pada saat Sumatera Selatan dipimpin Ramli Hasan Basri. Saat itu dia masih tercatat sebagai pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan.
2. Ishak Mekki
Ishak Mekki saat ini menjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Ia juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sumatera Selatan.
Saat ini merupakan periode kedua kepemimpinannya di OKI. Ishak Mekki dilahirkan di dusun Perigi, Kayuagung, OKI, pada 1 Maret 1958.
Ishak Mekki, yang juga merupakan alumni Ulumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, dianggap berhasil mengubah OKI yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan menjadi lebih maju. Sejumlah wilayah yang terdapat di 17 kecamatan, yang sebelumnya tertutup atau hanya mengandalkan transportasi air, kini menjadi terbuka setelah dibangun sejumlah jalan darat.
Prestasi menonjol lainnya dari Ishak Mekki adalah keberhasilannya mengubah pola pikir sebagian warganya yang sebelumnya banyak terlibat dalam bisnis perkayuan, termasuk ilegal logging, menjadi pebisnis perkebunan, seperti sawit dan karet.
Nama Ishak Mekki mencuat secara nasional, setelah Kabupaten OKI terpilih sebagai penyelenggara Jambore Nasional Pramuka tahun 2011 lalu. Di dunia politik, nama Ishak melejit saat terpilih sebagai Ketua DPD PD Sumsel menyingkirkan sejumlah nama yang sebelumnya disebut sebagai kandidat kuat.
Saat ini Ishak tengah menjalankan pembangunan di wilayah pesisir Timur Sumatera Selatan menjadi kawasan bisnis seperti layaknya di masa lalu saat kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
3. Herman Deru
Sama seperti Eddy Santana Putra dan Ishak Mekki, saat ini Herman memasuki periode kedua memimpin Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Ia terpilih sebagai bupati setelah kabupaten itu terbentuk usai dimekarkan dari Kabupaten OKU.
Saat pemilihan langsung pada 1998, Herman Deru meraih suara sebanyak 94,56 persen. Raihan suara ini, merupakan raihan suara terbanyak selama suksesi Pilkada hingga saat ini di Indonesia.
Pria kelahiran Belitang, OKU Timur, pada 17 November 1967 ini saat menjadi Bupati OKU Timur kali pertama, tahun 2003, merupakan kepala daerah termuda di Sumatera Selatan. Usianya saat terpilih adalah 36 tahun.
Sebagai bupati di kabupaten baru, Herman dinilai cukup berhasil mengendalikan keamanan di kabupaten tersebut. Padahal wilayah pemerintahannya dihuni oleh warga yang berasal dari beragam etnis, seperti Jawa, Bali, dan penduduk asli Komering. Hal ini berbeda dengan kondisi di Lampung, yang mana sampai saat ini ketiga etnis ini terlibat dalam berbagai bentrokan.
Dalam mengendalikan masyarakatnya, Herman Deru menerapkan sejumlah program yang berkaitan dengan ketertiban tatanan sosial. Misalnya program 1.000 kentongan. Program ini berupa sistem keamanan lingkungan, yang mana setiap rumah disediakan kentongan. Bila ada informasi penting, warga cukup membunyikan kentongan.
Program lainnya, Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Ormas Nasional Demokrat Sumatera Selatan ini memberlakukan larangan pemungutan biaya pembangunan masjid di jalan raya. Ia juga mewajibkan setiap warga muslim, terkhusus para pejabatnya, untuk dapat membaca Alquran.
Hal menarik lainnya dari Herman Deru adalah kebijakannya menjalankan program penggunaan bahasa daerah. Pada hari tertentu, warga diimbau untuk menggunakan Bahasa Jawa, Komering, dan lainnya yang jadwalnya sudah ditetapkan. Sementara bagi para pelajar di daerah tersebut, diwajibkan mampu menggunakan Bahasa Inggris.
Meskipun tidak memimpin partai politik, tapi dalam suksesi Gubernur Sumsel tahun 2013 mendatang, dia diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Selatan.
4. Alex Noerdin
Calon terakhir yakni incumbent, Alex Noerdin, yang saat ini tengah memimpin Sumatera Selatan. Namun pencalonan Alex sebagai Gubernur Sumatera Selatan masih diragukan.
Hal ini berkaitan dengan kemungkinan Alex Noerdin akan ikut dalam kompetisi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 ini. Jika ia benar maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka akan ada kekosongan calon dari Partai Golkar.
pilih yang mano e..
ReplyDelete