Menurutnya, peningkatan frekuensi MP merupakan hal yang wajar bagi gunung api yang masih aktif. Namun begitu, kami mengimbau masyarakat tenang menanggapinya tetapi tetap waspada terhadap peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Merapi itu,” tutur Joko.
BPBD Klaten, kata Joko, siap melaporkan sedini mungkin kepada warga di lereng Gunung Merapi jika potensi bahaya mulai mengancam. Menurutnya, hingga kini BPPTK belum memberikan rekomendasi apapun kendati terdapat peningkatan frekuensi MP. “Koordinasi dengan BPPTK Jogja tetap terjalin dengan baik. Jika ada perkembangan yang signifikan tentu bisa dilaporkan kepada kami untuk disampaikan sedini mungkin kepada warga,” papar Joko.
Sementara itu, Ketua Posko Induk Balerante, Agus Sarnyata saat dihubungi berdasarkan pengamatan visual memang terdapat perubahan permukaan dari Gunung Merapi. Menurutnya, berdasarkan pengamatan visual, terdapat pertumbuhan kepundan baru yang berada tak jauh dari Kawah Woro. “Kepundan itu kian tumbuh menjadi besar. Foto terakhir kami ambil hari Sabtu (18/2). Lokasi kepundan baru itu di dekat Kawah Woro tepatnya sekitar 500 meter dari Kali Woro,” papar Agus.
Agus menjelaskan, hingga kini warga Balerante masih tenang menanggapi adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi. “Bagi warga aktivitas kegempaan itu hal biasa. Termasuk adanya lelehan magma pijar. Itu menandakan bahwa itu gunung api aktif,” terang Agus.
(JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri) [ via SoloPos ]
0 komentar :
Post a Comment