FPI vs Dayak di Pontianak Maret 2012

Table of Contents

FPI vs Dayak di Pontianak Maret 2012

Ribuan warga dayak turun ke jalan menentang keberadaan FPI. #Reportase Malam @TRANSTV_CORP pukul 02:19 Wib

— Reportase Trans TV (@Reportase_TTV) Maret 15, 2012

Memang harus mulai diarsipkan, konfik-konflik seperti ini, warga sipil jangan sampai kalah rapi dengan para penggede elit politik dan elit militer yang mungkin bermain-main dengan urusan keamanan. Keamanan warga adalah nomer satu. Kesejahteraan adalah tujuan sebuah negara didirikan. Bukan dengan ketidakamanan maka menciptakan kesejahteraan kelompok tertentu.

Konflik FPI selalu terjadi dimana-mana, saat ini sedang ramai antara FPI vs Dayak di Kalimantan. Organisasi yang memiliki catatan tidak ramah terhadap keamanan warga ini sepertinya masih dipelihara oleh kalangan elit untuk digunakan sebagai anjing pengganggu keamanan dan teror di tingkat horizontal, antara rakyat vs rakyat.

FPI vs Dayak di Pontianak Maret 2012

Sudah sepantasnya kita semua jengah dan sadar akan hal ini. Tidak mudah terseret ke dalam arus konflik, untuk memetakan siapa saja sih yang suka konflik dan biang pembuat kerusuhan. Peta sudah ada ditangan masyarakat namun para elite masih saja menggunakannya. Menunggu sampai kapan keadilan akan ditegakkan? masih lama dan masyarakat harus setia untuk melokalisirnya.

Spanduk SARA ala FPI

Bagaimanapun kita harus belajar dan belajar mengenali siapa biang konflik, untuk apa dan siapa yang diuntungkan. Jangan-jangan seperti kasus mafia preman terorganisir yang semakin kokoh saja, mencari uang dengan sarana kekerasan. Siapa yang salah dan patut disalahkan? Entah....

Video Konflik FPI vs Dayak di Pontianak Maret 2012:

Persaingan Pilkada, Elit Rekayasa Konflik SARA Dayak-FPI

Bentrokan berdarah antara massa Front Pembela Islam (FPI) dengan mahasiswa Dayak di Pontianak, Kalbar terkait agenda politik lokal. Konflik FPI-Dayak, bukan konflik etnis, tetapi sudah konflik agama, Islam-Kristen.

Analisis tersebut disampaikan pengamat intelijen Suripto kepada itoday (16/3). "Konflik FPI-Dayak di Pontianak pasti ada yang merekayasa. Ada pihak-pihak yang ingin terjadi benturan sehingga memaksa aparat keamanan turun tangan," kata Suripto.

Menurut Suripto, dalam konflik Pontianak ada pihak-pihak yang mengusung agenda politik, salah satunya pilkada. "Konflik di Pontianak ini ada agenda politiknya. Sekarang ini, siapa yang mempunyai agenda politik di sana," ungkap Suripto.

Suripto menampik sinyalemen yang menyatakan bentrok Pontionak terkait agenda pengalihan isu kenaikan harga BBM. "Tidak ada pengalihan isu kenaikan BBM di Pontianak. Itu lebih kental persaingan dalam Pilkada. Sebelumnya, Habib Rizieq mau datang ke Kalimantan Tengah tidak jadi, dan sekarang Kalimantan Barat. Padahal kedatangan Habib Rizieq dalam rangka undangan dakwah. Kenapa ada resistensi?" sesal Suripto.

Prediksi Suripto, pada 2012 ini di Indonesia penuh ancaman konflik horizontal dan vertikal. Karena di sisi lain, eksistensi aparat keamanan tidak lepas dari agenda penguasa daerah. Jika penguasa daerah ingin membuat suasana kondusif itu bisa dilakukan, demikian juga sebaliknya konflik pun bisa diskenariokan.

"2012 ini, penuh ancaman konflik horizontal dan vertikal. Kalau vertikal antara rakyat dengan polisi tentang tanah atau lainnya. Horizontal itu rawan dengan SARA misalnya dengan Ahmadiyah, atau Syiah," terang Suripto.

Sebelumnya diberitakan, terjadi bentrok massa FPI dengan mahasiswa Dayak di Jl. KH Wahid Hasyim, Rabu (14/3) sore. Bentrok dipicu pemasangan spanduk di depan Asrama Pangsuma. Bentrok menyusul terjadi pada Kamis (15/3), massa dari kedua pihak turun ke jalan di lokasi berbeda.

Sumber

Jaaaahhhhh akhirnya, ribut2 FPi cuma maenan rekayasa politik jakarta doang

FPI dan KOMUNITAS WARGA DAYAK KALBAR bit.ly/x1GacI

— Lounge Kaskus(@KaskusLoungers) Maret 16, 2012

Ada satu harapan untuk kota Pontianak untuk selalu kondusif, memang harus di garis bawahi bahwa komunitas adat Dayak pastilah anggotanya menganut agama yang beragam, ada yang Islam, Katholik dan sebagainya. Jadi harus dapat memandang dengan jernih bahwa entitas FPI adalah bukan organisasi representasi agama tertentu dan Dayak juga tidak mewakili agama tertentu. Saya juga yakin komunitas adat dayak ini cerdas dan bisa membedakan, jadi misalnya ini adalah konflik seharusnya juga bukan konflik yang berbau agama, namun sebatas trackrecord yang dimiliki FPI sehingga membuat seakan tensinya sangat panas dan tinggi.

Via Kaskus | Kaskus | Twitter