Kini terdapat 61.570 anak-anak di sekolah negeri yang tercatat memiliki gangguan spektrum autis. Angka ini naik dari 39.465 anak lima tahun yang lalu.
Pemerintah mendefinisikan autisme sebagai ‘kondisi jangka panjang yang mempengaruhi bagaimana seseorang berkomunikasi, dan berhubungan dengan orang lain dan bagaimana seseorang mengartikan dunia di sekitar mereka.’Berjuang: Anak autis sulit untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya dan membutuhkan dukungan ekstra di sekolah
Istilah tersebut digunakan untuk mencakup berbagai kondisi autis termasuk sindrom Asperger.
Data dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam tahun 2006 anak-anak autis bertambah satu dari setiap 200 peserta didik. Angka yang terakhir membuat rasio satu dari setiap 125 peserta didik.
Autisme bisa menyebabkan masalah belajar pada anak-anak. Sekitar 20% dari peserta didik yang autis tidak naik kelas lebih dari sekali di sekolah dan sekitar separuhnya mengatakan mereka telah menjadi korban intimidasi.
Amerika Serikat telah melihat peningkatan yang serupa dari sejumlah anak-anak penyandang autis. Pemerintah AS memperkirakan biaya menyekolahkan seorang anak dengan kondisi tersebut adalah tiga kali lipatnya dari anak-anak yang tidak membutuhkan bantuan ekstra.
Beberapa ahli mengkhawatirkan peningkatan yang tajam dalam autisme mungkin akan lebih melemahkan orang tua untuk berusaha mencari kebaikan bagi anak-anak mereka lebih dari menganggapnya sebagai penyakit.
Profesor Sosiologi Frank Furedi, yang menulis Sia-sia: Mengapa Pendidikan tidak Mendidik, mengatakan: ‘Ada proliferasi bagi dispensasi atas dasar autisme.
Sepertinya bukan peningkatan asli yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih sebuah penggunaan kondisi institusional yang memungkinkan orang-orang untuk mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap sumber daya.
Aktifitas ini akhirnya menyepelekan kondisi yang sangat serius yang dirasakan oleh beberapa anak.’
Statistik dari sekolah-sekolah di Inggris menunjukkan bahwa dalam periode lima tahun yang sama dimana menunjukkan kenaikan autisme, juga terdapat kenaikan 15% jumlah anak-anak yang terdaftar memiliki kesulitan dalam emosi, sosial dan berperilaku sebanyak 158.015.
Hal ini berarti bahwa totalnya kini ada 701.000 anak-anak, hampir satu dari setiap sepuluh anak sekolah, yang digolongkan memiliki semacam kebutuhan khusus.
Nick Seaton, seorang juru bicara dari kampanye Real Education, mengatakan: ‘Jelas saja anak-anak dengan austisme membutuhkan perlakukan khusus.
Namun kenaikan yang cepat benar-benar menyarankan angka-angka itu sebaiknya ditinjau kembali.
Anak-anak tidak seharusnya begitu cepat digolongkan berkebutuhan khusus. Peningkatan tersebut harus diperiksa secara dekat karena memberikan pengaruh tersendiri terhadap pengajar, sekolah dan peserta didik sendiri.’
Caroline Hattersley, Kepala Informasi dan Binaan Masyarakat Autis Nasional mengatakan: 'Kami tidak tahu pasti apakah autisme meningkat ataukah kami yang hanya lebih baik dalam mendiagnosa kondisi tersebut.
Namun, kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dengan diagnosa yang akurat kami bisa memastikan dukungan yang tepat untuk dilakukan supaya anak-anak autis bisa meraih potensi penuh mereka.
Karena sekitar satu persen dari anak sekolah didiagnosa dengan gangguan spektrum autis, semua guru dan staf sekolah diharapkan bisa berhubungan dengan anak-anak penyandang autis di suatu saat selama karir mereka.
Oleh karena itu sangat penting jika pelatihan dan strategi yang berkualitas tersedia bagi mereka untuk mendukung secara efektif anak-anak autis di dalam kelas.’
Seorang juru bicara Departemen Pendidikan AS mengatakan: ‘Sekolah-sekolah menerima dana untuk menyelenggarakan dukungan bagi setiap anak berkebutuhan khusus, termasuk autisme. Selain itu, tersedia dana untuk pelatihan autisme bagi guru.
Kami mengajukan program reformasi terbesar dalam 30 tahun untuk membantu anak-anak dan kaum muda dengan kebutuhan khusus atau kecacatan, termasuk mereka yang autis.
Akhir-akhir ini kami mengumumkan 20 wilayah panduan yang akan diuji dengan proposal utama kebutuhan khusus pendidikan dan kecacatan.
Program ini meliputi percobaan terhadap perencanaan pendidikan dan perawatan kesehatan baru yang akan dilakukan pada anak-anak sampai kaum muda berusia 25 tahun.’
Sumber: Number of schoolchildren classified as being autistic soars by 56% in five years
0 komentar :
Post a Comment