500 mahasiswa pengunjuk rasa menyerang Markas Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Rappocini, Makassar, pukul 19,35 Wita, Rabu 28 Maret 2012 malam.
Menurut Tribunnews, aksi penyerangan ini diduga dilakukan oleh gabungan sembilan fakultas dari Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar yang sebelumnya juga membakar merusak dan membakar pos lalu lintas di pertigaan Jl Sultan Alauddin dan Andi Pangerang Pettarani sekitar pukul 17,15 Wita.
"Ada sekitar 500 mahasiswa yang menyerang kantor polisi dengan menggunakan batu dan sebagainya,” ujar Kapolsekta Rappocini AKP Ahmad Mariadi.
Tak hanya melempari kantor polisi, mahasiswa juga sempat bentrok dengan warga setempat dan beberapa sopir truk lantaran mahasiswa mencegat warga yang ingin melintas di Jl Sultan Alauddin yang sejak pagi tadi diblokade mahasiswa.
Demo BBM di Kendari, putus jaringan Listrik
NTARA dari Kendari, Rabu (28/3) melaporkan massa yang menyuarakan penolakan kenaikkan harga bahan bakar minyak memboikot jaringan telepon dengan cara memutuskan jaringan listrik.
Pemutusan jaringan listrik dilakukan setelah melalui negosiasi antara pihak pengunjuk rasa dengan pimpinan Telkom yang dikawal personil kepolisian. Jenderal lapangan Arman didampingi sejumlah perwakilan organisasi meminta jaringan telepon diputuskan selama 12 jam, namun ditolak pihak Telkom.
Setelah melalui tawar menawar akhirnya disepakati pemutusan jaringan listrik yang berakibat melumpuhkan operasional jaringan telepon di kantor Telkom Kendari selama dua jam. Kepala Sentral Telepon Otomat Cabang Kendari, Awan Saifub didampingi Arman selaku perwakilan pengunjukrasa serta disaksikan aparat kepolisian menurunkan pembatas listrik.
Meskipun mereka sudah memutuskan aliran listrik namun tetap menduduki kantor Telkom Kendari hingga batas waktu kesepatan pemutusan jaringan. Kehadiran massa di kantor Telkom cabang Kendari dikawal ketat aparat kepolisian.
Semula massa merangsek masuk ke halaman kantor Telkon Kendari yang berada pada posisi ketinggian, namun dihalau aparat. Saling dorong antara massa demonstran dan aparat kepolisian tidak terhindar. Kepolisian menyiagakan satu unit kendaraan 'water canon' atau penyembur air.
Dalam pernyataan sikap pengunjukrasa yang menamakan diri front rakyat Sultra bersatu merilis bahwa subsidi di bidang energi hanya berkisar Rp 123,6 triliun atau sekitar sembilan persen dari total APBN. Angka tersebut, jauh lebih rendah dibandingkan dengan anggaran untuk membiayai 4,7 juta orang aparatur negara yang mencapai Rp 215, triliun.
Oleh karena itu, solusi tepat mengatasi defisit APBN adalah moratorium pembayaran utang luar negeri, moratorium pengadaan kendaraan dinas, hentikan sementara pembangunan kantor baru dan menyerukan gaya hidup sederhana di kalangan penjabat.
Demo BBM Malang, Mahasiswa - Polisi Adu Jotos
Via:
Ratusan Mahasiswa Serang Polsek Rappocini
Demo BBM, Mahasiswa Kendari Putus Jaringan Listrik
Mahasiswa Makassar Serang Polsekta Rappocini
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 29 Maret 2012
Rating:
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 29 Maret 2012
Rating:
0 komentar :
Post a Comment