Gadis yang hanya bisa mengingat kejadian 24 jam terakhir
Penderita Otak yang tidak memiliki masa lalu
Remaja bernama Jess Lydon terperangkap di masa kini – setelah gangguan yang langka pada otak yang menyebabkannya hanya bisa mengingat kejadian pada 24 jam terakhir.
Seringkali kondisinya sangat buruk saat ia lupa apa yang telah ia makan saat sarapan.
Sebelumnya setahun yang lalu siswa dari seni pertunjukan yang menjanjikan ini mengingat seluruh naskah untuk memerankan peran utama dalam sebuah produksi We Will Rock You.
Kini, setelah didiagnosa Susac Syndrome — begitu langka hanya ada 250 kasus di dunia yang dilaporkan – ia tidak bisa mengingat apa yang ia lakukan di hari sebelumnya.
Jess, 19, lupa tiga dari sahabat dekatnya sedang hamil dan terus-menerus diingatkan mengapa berat badan mereka bertambah.
Ia tidak ingat sedang merayakan Natal dan tidak mampu mengenali foto dari teman-temannya. Yang paling menghancurkan hatinya, ia tidak bisa mengingat pemakaman neneknya Audrey saat meninggal setahun yang lalu di usianya yang ke 69.
Stricken Jess, yang kini dirawat oleh ibunya Tracey di rumahnya di Walsgrave, West Mids, mengatakan: “Hidupku hancur dan ingatanku telah hilang. Aku tidak memiliki masa lalu – hanya masa kini.”
Memedihkan hati ... Jess Lydon tidak bisa mengingat pemakaman neneknya
"Aku hanya bisa mengingat dengan samar-samar apa yang terjadi tahun lalu – bahkan untuk Natal dan ulang tahunku di bulan Desember.”
"Yang paling membuatku sedih adalah aku tidak bisa mengingat pemakaman nenekku, walaupun aku tahu kami sangat dekat dan ada sebuah kereta dengan kuda putih.”
"Aku seringkali bertanya pada ibuku apa yang dimakan untuk sarapan atau minum teh dan ia menjawab kalau aku sudah memakannya. Aku tidak ingat saja.”
Ibunya Tracey, 45, menambahkan: "Hidup Jess menjadi sebuah mimpi buruk yang nyata.”
"Ingatannya bertahan paling lama hanya selama 24 jam, namun menyedihkan saat ia tidak bisa ingat sesuatu yang ia lakukan atau katakan sepuluh menit sebelumnya.“
"Ia seperti pensiunan yang menderita Alzheimer, namun ia baru remaja. Sungguh menyayat hati."
Jess didiagnosa Susac Syndrome pada bulan Nopember – yang sedikit penderitanya terutama perempuan berusia antara 20 sampai 40 – setelah sering mengalami pingsan.
Banyak dokter belum menyadari kondisi tersebut. Seorang berinisial GP mendiagnosanya terkena vertigo – sampai dilakukan scan MRI yang mengungkapkan luka berwarna putih pada otak Jess. Pendengaran dan penglihatannya berkurang, sakit kepala yang parah, bingung dan benci pada cahaya alam.
Pacarnya tidak bisa bertahan dengan penyakitnya, sehingga mereka terpaksa harus berpisah.
Kini Jess harus keluar dari sekolah, dan ia mungkin harus meninggalkan pekerjaannya di sebuah kedai makan karena keseimbangannya terganggu.
"Sedih karena aku tidak bisa keluar rumah sendiri kalau-kalau terjatuh,” ujarnya. Ia harus meminum sebuah koktail steroid untuk melawan sindrom yang membuatnya lemah. Para dokter berharap kondisi ini akan pulih dengan sendirinya selama lima tahun, namun hilangnya pendengaran atau penglihatan bisa permanen.
Konsultan ahli saraf Holger Allroggen mengatakan: "Susac Syndrome sangat langka, kebanyakan pusat ilmu saraf tidak akan melihat lebih dari satu kasus setiap lima tahunnya.”
Tracey yang sedih menambahkan: "Kami hanya berdoa untuk sebuah mukjizat untuk kesembuhan."
Tulisan ANDREW PARKER via The Sun
0 komentar :
Post a Comment