Wednesday, March 14, 2012

Cinta Segitiga : Emil Budi Santoso, Eka Indah Jayanti, berakhir di tabung gas

Korban Pembunuhan Sadis disimpan di Tabung Gas
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya, Jawa Timur menetapkan pasangan suami istri EBS, 39, dan PYD, 29, sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Eka Indah Jayanti.

Pembunuh Sadis asal Surabaya : Emil Budi Santoso
"Kalau suaminya sudah sejak awal menjadi tersangka, namun istrinya baru pagi ini kami tetapkan sebagai tersangka, karena dia terbukti terlibat," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Kompol Sudamiran, Rabu (14/3).

Ia menjelaskan, PYD terlibat dalam kasus itu karena terbukti membantu suaminya menyimpan dan menutupi kasus tersebut. Meski bukan pelaku, tapi sesuai dengan prosedur dan aturan hukum, PYD dinyatakan bersalah.

"Dia tahu setelah suaminya melakukan pembunuhan, tapi bukannya melapor ke polisi justru ikut membantu untuk menyembunyikan tersangka. Sesuai hukum, hal itu sangat tidak diperkenankan," tukas Sudamiran.

Korban Eka Indah Jayanti, warga Grobokan Jawa Tengah, merupakan wanita idaman lain dari tersangka EBS. Selama empat tahun ini, keduanya menjalin hubungan terlarang. Namun, karena dilatarbelakangi cemburu, EBS yang curiga simpanannya itu memiliki pria lain, maka dia tega membunuhnya.

Sembilan kali pukulan pipa besi membuat korban tersungkur tak bernyawa, lantas EBS panik dan nekat menyembunyikan jenazah korban ke dalam tabung besi yang biasanya dijadikan penyangga atau tiang papan reklame.

Diduga cemburu, Emil tega menghabisi wanita simpanan suaminya, yakni Eka ,18. Setelah dibunuh, mayat Eka dimasukkan tabung dan disimpan di rumahnya Jalan Kapas Krampung 210 Surabaya. Kasus ini terbongkar oleh kecurigaan warga setempat. Dalam beberapa hari terakhir, warga mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah Emil. Takut terjadi apa-apa, warga melapor ke aparat kepolisian.

Laporan ditindaklanjuti dengan penggrebekan oleh aparat Polrestabes Surabaya, Selasa (13/3) pukul10.00 WIB. Hasilnya cukup mengejutkan, aparat menemukan tabung yang diduga menjadi sumber asalnya bau. Tabung dari besi berukuran diameter 43 cm dan panjang 173 cm lantas dibongkar paksa. Kecurigaan petugas terbukti, di dalam tabung, tergolek sosok mayat yang telah membusuk. Setelah diselidiki, mayat bernama Eka yang merupakan selingkuhan dari suami Emil.

Tidak butuh waktu lama, Emil lantas diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan. Hasil pemeriksaan sementara, Emil mengakui perbuatannya. Kronologisnya, Emil cemburu akibat hubungan gelap antara Eka dengan suaminya. Hubungan telah terjalin sejak 4 tahun lalu. Bahkan di rumah sebelumnya, keluarga Emil dulu berumah di Jalan Karang Empat Surabaya, dia pernah memergoki suaminya pulang membawa Eka.

“Sejak kepergok, korban tidak pernah dibawa ke rumah tersangka. Tetapi, hubungan berlanjut dari hotel ke hotel,” tutur sumber di kepolisian. Mengetahui hubungan gelap tak pernah putus, Emil merencanakan pembunuhan. Eka lantas diculik ketika sedang menginap di sebuah hotel. Setelah diculik, Eka dibunuh dan mayatnya dibawa pulang untuk disimpan dalam tabung. Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Tri Maryanto saat di lokasi kejadian menyatakan bahwa pembunuhan ini motif dari percintaan. “Nanti akan kita lakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” katanya. Untuk sementara ini, aparat menyita beberapa barang bukti. Terdiri dari alat las, alat untuk memukul korban, beberapa benda milik korban berupa HP dan pakaian.

Meski sudah menjalin hubungan intim selama bertahun-tahun, namun Emil Budi Santoso (37) dan Eka Indah Jayanti (27) tak juga menikah. Tetapi Emil sebenarnya ngotot ingin menikahi wanita asal Grobogan Jawa Tengah tersebut. Meski belum menikah namun Emil menyebut Eka sebagai istri. Emil yang sudah beristri itu ingin sekali menikahi dan memiliki anak dari Eka.

Sayangnya keinginan Emil yang tinggal di Jalan Kapas Krampung 210 Surabaya itu bertepuk sebelah tangan. Eka menolak karena selama ini Emil selalu menggerogoti harta miliknya. “Emil sebenarnya ingin menikahi dan mempunyai anak dari Eka, tetapi Eka menolak dinikahi,” kata AKP Agung Pribadi.

Alasan Eka kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Emil seringkali meminta uang kepada Eka. “Eka sering disuruh Emil meminta uang ke orangtuanya, pernah Eka meminta uang Rp 10 juta atas suruhan Emil,” tambah Agung. Ayah Eka, Sutejo, merupakan Kepala Pasar Wirosari, Grobogan. Sedangkan ibunya, Wagirah(49), adalah seorang guru SD dengan golongan IVA.

Seperti diketahui, Eka tewas ditangan Emil yang emosi karena dibakar api cemburu. Mayat Eka yang bekerja sebagai sales promotion girl di Sleman itu dimasukkan tabung besi dan dilas. Rencananya Emil akan membawa tabung besi berisi mayat kekekasihnya ke Flores untuk dimakamkan.

Sayang rencana pengusaha jasa angkutan itu keburu terendus polisi. Kini Emil dan istrinya Patricia Yolansia Dahlia diamankan di Mapolrestabes Surabaya. Emil dari istri pertamanya yang sudah meninggal dikaruniai satu anak. Sedangkan hasil pernikahan dengan Yolansia mendapat 3 anak.

Perbuatan Emil B Santoso (37), warga Kapas Krampung 210 sungguh sadis. Setelah menghajar kepala istri simpanannya sebanyak 9 kali dengan pipa besi, dia membiarkan mayat Eka selama 2 hari sebelum akhirnya dimasukkan dalam tabung elpiji 50 kg.

Menurut Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya kompol Sudamiran, sebelum dimasukkan ke dalam tabung, mayat Eka Indah Jayanti (27) warga Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah sempat dibiarkan selama dua hari di kamar. Bahkan jasad Eka hampir dimakamkan di taman yang ada di lantai II. “Mungkin karena panik,” kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya kompol Sudamiran, Selasa (13/3/2012).

Setelah istri simpanannya tak bernyawa, Emil dengan dibantu istrinya Patricia Yolansia Dahlia (29) memandikan jenazah Eka. Setelah dimandikan, jasad Eka dibungkus kain putih dan diletakkan di atas tempat tidur.

Setelah dua hari, jasad Eka menimbulkan bau busuk. Emil mempunyai pikiran menggali taman yang berada di lantai II rumahn. Di areal taman itu sudah digali beberapa centimeter. Namun, niat tersebut akhirnya dibatalkan.

Setelah membatalkan rencana memakamkan di taman di lantai II, Emil bergegas menuju ke kawasan Bagong untuk membeli tabung elpiji bekas yang berukuran panjang 173 centimeter dan berdiameter 43 centimeter. Selain itu, Emil juga membeli peralatan las listrik di supermarket bahan bangunan.

Sebelum dimasukkan ke dalam tabung elpiji, jenazah Eka dibungkus plastik dan dililitkan sebanyak 5 kali. Setelah mayat Eka masuk, Emil menutup bagian atas dan bawah tabung dengan cara dilas tenaga listrik. “Istri tersangka juga turut membantu memasukkan jenazah korban ke dalam tabung,” tuturnya. Setelah dirasa aman dan tidak menimbulkan bau, tabung tersebut diletakkan di ruang garasi. “Memang tidak menimbulkan bau. Tapi saat tabung itu kita bongkar lagi (dengan cara dilas), menimbulkan bau,” jelasnya.

Mayat Eka Indah Jayanti sengaja disembunyikan di tabung besi agar tak mudah terlacak. Selain itu, Emil Budi Santoso rencananya akan mengirim ‘paket’ berisi ‘istri simpanannya’ itu ke Flores, NTT, untuk dikuburkan. “Rencananya tabung itu akan dibawa ke Flores untuk dimakamkan. Baik Emil dan istrinya (Yolansia) kan orang Flores,” kata Kompol Sudamiran kepada wartawan, Selasa (13/3/2012).

Wakasat Reskrim itu mengatakan bahwa Emil berencana akan membawa tabung berisi mayat Eka itu ke Flores melalui kapal. Dengan menguburkan mayat Eka, pria 37 tahun itu akan sempurna sudah menghilangkan jejak kejahatannya. Tetapi sebelum niat itu terlaksana, polisi sudah mencium dan menggagalkan perbuatannya.

“Padahal Emil tinggal menunggu jadwal kapal itu, tapi saya nggak tahu kapan jadwalnya,” tandas Sudamiran. Seperti diketahui, jenazah Eka Indah Jayanti (27) warga Grobogan, Jateng ditemukan di rumah EMil Budi Santoso di Jalan Kapas Krampung 210. Jenazah Eka ditemukan di dalam tabung besi berdiameter 43 cm dan tinggi 173 cm. Dari pengakuan Emil, pembunuhan itu dilakukannya pada Sabtu (11/2/2012) lalu karena didasari rasa cemburu.

Motif pembunuhan yang dilakukan Emil B Santoso terhadap istri simpanannya Eka Indah Jayanti (27) mulai sedikit terkuak. Pelaku menghabisi nyawa perempuan asal Grobokan, Jateng itu karena cemburu.

Emil menduga, Eka yang menjadi istri simpanannya itu tengah menjalin hubungan dengan pria lain. Sebab, Eka yang selama ini tinggal serumah dengan Emil, sering berkirim pesan singkat (SMS) ke selingkuhannya. Selain itu, tersangka menilai, Eka adalah orang suruhan mantan pacarnya.

“Motifnya, tersangka (Emil) merasa cemburu dengan korban, karena korban kerap kali diketahui mengirim SMS ke seseorang yang dianggapnya sebagai selingkuhannya,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto kepada wartawan di mapolrestabes, Jalan Sikatan, Selasa (13/3/2012).

Meski sebagai istri simpanan, Eka dipersilahkan tinggal serumah bersama tersangka dan istri sahnya Patricia Yolansia Dahlia, di Jalan Kapas Krampung 210 Surabaya. Selama tinggal di rumah tersebut sejak Januari 2012 lalu, Eka mulai menjalani hubungan dengan pria lain. Hal itu tak diinginkan Emil. “Tersangka sudah meminta korban supaya jujur menceritakan apa adanya,” tuturnya.

Jika Eka benar-benar memiliki pacar baru, Emil mengaku rela melepaskan istri simpanannya itu ke pelukan pria lain. Konsekwensinya berhubungan dengan pria lain, Eka disuruh keluar dari rumahnya. Tapi, Eka bersikukuh dan menyangkal tuduhan yang dilayangkan Emil. “Tersangka menduga, korban adalah orang suruhan mantan pacarnya yang ada di Yogya untuk menghancurkan rumah tangganya,” ujarnya. Mantan pacar Emil di Yogya adalah bos toko sepatu. Sedangkan Eka pernah bekerja sebagai SPG di toko tersebut.

Perselisihan itu membuat tersangka marah hingga menghabisi Eka dengan cara memukul bagian kepala korban dengan menggunakan besi bekas meja sebanyak 9 kali. Setelah tewas, korban sempat dimandikan di kamar mandi oleh tersangka bersama istri sahnya, dan akhirnya dimasukkan ke dalam tabung sepanjang 173 sentimeter dan berdiameter 43 sentimeter.

Pembunuhan keji menggegerkan Kapas Krampung, Surabaya. Eka Indah Jayanti dibunuh Emil Bayu Santoso. Emil kemudian menyembunyikan jenazah istri simpanannya itu di dalam bekas tabung elpiji berukuran 50 Kg. Tabung gas warna hijau itu diletakkan di garasi rumah tersangka Emil di Jl Kapas Krampung 210, Selasa (13/3/2012).

Korban yang berasal dari Pulowetan, Grobogan, Jawa Tengah, itu diduga kuat dibunuh oleh Emil pada pukul 15.30 Wib, Sabtu (11/2/2012). Saat ini, tersangka Emil dan istrinya, Yolansia, serta 5 anaknya diamankan polisi. Diduga kuat, pembunuhan itu berlatar belakang cinta segitiga, karena Eka dikenal sebagai istri simpanan Emil. “Korban istri simpanan tersangka. Setelah jenazah dimasukkan tabung, kemudian tabungnya dilas lagi,” kata seorang petugas kepolisian.

Via Emil Bayu Santoso Membunuh Eka Indah Jayanti Karena Cemburu dan Mayatnya Disembunyikan Dalam Tabung Gas Elpiji
Judul: Cinta Segitiga : Emil Budi Santoso, Eka Indah Jayanti, berakhir di tabung gas ; Ditulis oleh bolosrewu ; Rating Blog: 4.5 dari 5

11 comments :