Laporan mengejutkan tentang program 'One Laptop per Child' (OLPC) - Satu anak satu Laptop - yang dimulai sejak tahun 2007 dengan mengirimkan laptop yang kuat dan nyaman untuk anak-anak sekolah di negara berkembang. Sejak saat itu lebih dari sejuta laptop diletakan di negara-negara yang ikut program tersebut di seluruh dunia.
Program One Laptop per Child - Satu Anak Satu Laptop, dianggap kurang sukses menurut hasil evaluasi yang dilakukan pada 319 Sekolah Dasar di Peru yang dilakukan lebih dari setahun oleh IDB - Inter-American Development Bank. Studi tersebut menyatakan kalau tidak ada bukti bahwa program OLPC memberikan pengaruh pada nilai matematika dan bahasa.
Lebih jauh, hasil penelitian menyebutkan bahwa laptop tidak membuat siswa betah untuk mengerjakan pekerjaan sekolah atau membaca.
Mengapa sedemikian buruk?
IDB mengambil sebuah kesimpulan bahwa OLPC tidak memberikan petunjuk yang cukup bagi guru untuk mengajarkan kepada murid untuk secara efektif menggunakan laptop di dalam kelas dan mengerjakan mata pelajaran.
Meskipun begitu, IDB juga mengatakan bahwa ada beberapa efek yang bagus dalam program tersebut. Sekrang murid sekolah sudah bisa menggunakan komputer, perbandingan akses komputer per-siswa sekarang meningkat dari 0.28 menjadi 1.18 dan para siswa sekarang sudah lebih terbiasa mengerjakan tugas dengan komputer.
Kemampuan siswa juga meningkat secara kognitif melalui program OLPC, namun kemampuan menggunakan internet masih sangat terbatas karena kebanyakan komputer yang ada tidak terhubung ke internet.
Tidak mengherankan apabila hasilnya seperti itu, jadi lebih jelas bahwa komputer tidak bisa berdiri sendiri untuk meningkatkan kemampuan belajar. Komputer tetap membutuhkan suasana dan lingkungan belajar yang terbaik dan nyaman.
Although many countries are aggressively implementing the One Laptop per Child (OLPC) program, there is a lack of empirical evidence on its effects. This paper presents the impact of the first large-scale randomized evaluation of the OLPC program, using data collected after 15 months of implementation in 319 primary schools in rural Peru. The results indicate that the program increased the ratio of computers per student from 0.12 to 1.18 in treatment schools. This expansion in access translated into substantial increases in use both at school and at home. No evidence is found of effects on enrollment and test scores in Math and Language. Some positive effects are found, however, in general cognitive skills as measured by Raven’s Progressive Matrices, a verbal fluency test and a Coding test.
Unduh Laporan IDB : Technology and Child Development: Evidence from the One Laptop per Child Program
Source: Technology and Child Development: Evidence from the One Laptop per Child Program | A disappointing return from an investment in computing | OLPC “fails in Peru”: Economist | OLPC Project Disappoints In Peru | One Laptop per Child program not improving math or language test scores, according to study
Program Satu Anak Satu Laptop, tidak menambah kemampuan matematika dan bahasa
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 9 April 2012
Rating:
Ditulis oleh: Horizon Inspirasi pada 9 April 2012
Rating:
0 komentar :
Post a Comment