Fenomena ketidakmampuan untuk mengingat masa kanak-kanak ini disebut dengan infantile amnesia. Disebutkan bahwa orang dewasa memang akan sulit mengingat pengalamannya sebelum usia tiga atau empat tahun. Namun sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim Memorial University of Newfoundland di Canada, dan diterbitkan di jurnal Child Development, mendapati, infantile amnesia ini juga dialami oleh anak-anak.
Tim peneliti menguji memori dari 140 anak usia 6 dan 7 tahun, serta 10 dan 14 tahun. Mereka diminta untuk mengingat kenangan di usia yang lebih muda. Yang menarik, anak-anak yang lebih kecil ternyata mampu mengingat pengalaman yang traumatik atau membosankan yang terjadi pada usia 2 atau 3 tahun. Sedangkan anak-anak yang lebih besar lebih mengingat pengalaman mereka di usia 4 dan 5 tahun.
Dua tahun kemudian, tim peneliti yang dipimpin oleh profesor psikologi Carole Peterson ini kembali menguji kelompok anak tersebut. Tim kembali mewawancara anak-anak, yang kini dua tahun lebih tua. Secara terpisah, para orangtua anak ini mendampingi untuk memberikan konfirmasi mengenai apa yang disampaikan anak-anak mereka. Nah, peneliti menemukan bahwa kemampuan mengingat peristiwa-peristiwa tertentu pada anak-anak yang paling muda ternyata sudah memudar. Bahkan, mayoritas kelompok anak yang lebih muda ini tidak mampu mengingat hal-hal yang mereka sampaikan pada peneliti dua tahun sebelumnya.
Perubahan ini secara tidak langsung menyatakan bahwa meskipun anak-anak usia 7 tahun mampu mengingat peristiwa pada tahun-tahun awal kehidupannya, mereka mungkin tidak mampu mempertahankan ingatan tersebut ketika mereka bertambah usianya. Berdasarkan temuan ini, para peneliti lalu membuat hipotesa bahwa peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan berakar kuat di dalam otak sampai sekitar usia 10 tahun.
"Memori awal anak-anak yang lebih muda tampaknya berubah, dimana memori dari usia yang lebih muda itu digantikan dengan memori pada usia yang lebih tua. Tetapi anak-anak yang lebih tua menjadi lebih konsisten dalam memorinya saat mereka bertambah tua," ungkap Peterson.
Ketika kita kehilangan memori dari tahun-tahun awal kehidupan kita itu, yang sebelumnya mampu kita ingat, kita juga kehilangan sebagian dari masa kecil kita. Pada dasarnya, kita kehilangan seluruh, atau hampir seluruh, peristiwa yang terjadi pada saat itu, tambah Peterson.
"Jadi masa kecil secara psikologis dimulai belakangan, dan bukan benar-benar pada masa kecil kita. Dan hampir seluruh peristiwa yang sebelumnya dibicarakan, yang menyebabkan tawa dan tangis kita, tidak dapat diakses lagi jika terjadi pada masa-masa prasekolah," katanya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda masih mampu mengingat kenangan di usia prasekolah?
Hal diatas ada di http://female.kompas.com/read/2011/06/18/13253582/Usia.Berapa.Anak.Mulai.Punya.Memori. Sementara hari ini ada penelitian baru tentang sejak kapan bayi memiliki kesadaran dan ingatan atau memori, penelitian ini dimaksudkan untuk pembelajaran terhadap anak.
Menurut majalah Science Mag, pancaran dalam aktivitas otak terlihat saat terjadinya proses mengingat dan juga saat cortex prefrontal otak mendapatkan pesan, dalam bahasa inggris hal ini disebut 'late slow wave'. Lantas para peneliti neurosains ingin meneliti hal ini kapan terjadi pertama kali pada bayi.
Para peneliti ini memeriksa lebih dari 240 bayi namun hanya 80 bayi yang dapat ikut eksperiman hingga selesai. Caranya adalah dengan memberikan sebuah gambar wajah kepada bayi dalam waktu kurang dari satu detik. Reaksi otak anak berumur satu tahun akan sama dengan reaksi orang dewasa. Dan dalam penelitian ini anak berumur 5 bulan sudah menunjukkan tanda bahwa 'late slow wave' bergerak meskipun agak lambat.
Para peneliti percaya bahwa 'late slow wave' ini menunjukkan ada kesadaran otak atau pikiran pada sang bayi yang berumur 5 bulan tersebut. Dan pada penelitian selanjutnya akan memeriksa atau menguji bagaimana tanda kesadaran bayi ini dapat dihubungkan dengan kemampuan belajar khususnya dalam belajar bahasa.
Cognitive neuroscientist Sid Kouider told Science Mag: ‘We make the assumption that babies are learning very quickly and that they're fully unconscious of what they learn.
‘Maybe that's not true.’
artikel yang bagus... terima kasih
ReplyDelete