Our deepest condolences for Mr. Andre Mamuaya,
— Indonesia Warriors (@INAWarriors) August 21, 2012@inawarriors co-owner, who just passed away this afternoon. May your soul Rest In Peace, Sir.
Kecelakan maut antara motor mewah Ducati dan Toyota Kijang Innova terjadi di Jalan Jenderal Sudirman. Motor mewah Ducati dengan kecepatan tinggi tak bisa dikendalikan lagi ketika menyenggol mobil di depannya. Pengendara motor adalah Andre Mamuaya, Direktur PT Adaro Indonesia. Beliau akhirnya meninggal ketika dibawa ke rumah sakit dalam kecelakaan tunggal saat menaiki motor sport Ducati di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa 21 Agustus 2012. Jenazah Andre saat ini masih berada di RS Siloam Hospital.
Seperti kita selalu saksikan sekarang, pengendara motor nampak selalu ugal-ugalan dan menang sendiri di jalan-jalan di Jakarta. Apalagi ketika jam mau masuk kantor atau bubaran kantor. Terasa betul emosi dalam berkendara sudah tak terkendali karena sistem pengaturan lalu lintas yang juga mendukung terjadinya praktek motor ugal-ugalan dan kesemrawutan. Sangat memprihatinkan kendati bapak Andre Mamuaya yang seorang direktur dan pembalap, menjadi korban karena semrawutnya penataan transportasi di negeri ini.
Sudarmanto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 09.45 WIB di depan Plaza Central, Jalan Jenderal Sudirman. Sepeda motor Ducati B 5555 XS milik Andre melaju sangat kencang di jalur lambat di jalan itu.
Di saat yang bersamaan, di depan motor Andre terdapat sebuah mobil Kijang Innova B 1348 PKP yang dikemudikan Mahendra Tarigan.
Saksi di tempat kejadian, Udari Sutrisna, 29, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 11.30 WIB. Korban mengendarai motor Ducati berwarna merah dengan nomor polisi B 5555 XS melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi dari arah Bundaran Hotel Indonesia menuju Blok M.
"Saya lagi duduk jaga di pos satpam, melihat ada motor Ducati dengan kecepatan sangat tinggi ingin mendahului mobil Innova yang ada di depannya. Saat ingin menyalip, tiba-tiba motor tersebut tersenggol Innova kemudian oleng," ujar Udari di lokasi kejadian, depan Plasa Sentral, Jakarta Selatan.
Motor Ducati yang oleng itu kemudian menabrak pembatas trotoar dan motor masuk di trotoar depan Plasa Sentral itu. Andre langsung jatuh tertimpa motor mewah tersebut.
Andre mengemudikan motor sendirian dan menggunakan helm. Melihat dia jatuh, pengemudi Innova langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Tadi korban terlihat mengalami luka-luka, tidak ada darah yang ke luar, yang pasti dia terpental dan tertimpa motor itu. Saat kejadian korban belum meninggal. Kondisi motor sendiri patah," kata dia.
Kronologis Kecelakaan Andre Mamuaya pengendara Ducati
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sudarmanto, menjelaskan insiden itu berawal saat korban hendak menyalip mobil di jalur lambat tepatnya di depan gedung Plaza Central.
Menurutnya, Mobil Innova B 1348 PKP yang dikemudikan Mahendra Tarigan, sudah memberi isyarat akan belok kiri masuk ke gedung. "Namun Ducati B 5555 XS yang dikemudikan Andre, menyalip tidak memperhitungkan jarak, sehingga menabrak bemper kiri mobil," kata Sudarmanto.
Korban terpental, kepalanya kejedot pot bunga di trotoar. Pengendara Innova langsung membawa Andre ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. Saat ini Mahendra sedang diperiksa di kantor Ditlantas Pancoran.
"Diamankan ke Pancoran, polisi punya kewenangan pengamanan itu," ucapnya. Beberapa saksi juga dimintai keterangan. Sementara jenazah Andre masih berada di MRCC Siloam Hospital.
Hingga saat ini Polisi masih menyelidiki kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Direktur PT Adaro Indonesia, Andre Mamuaya. Andre tewas setelah motor Ducati yang dikendarainya menyenggol Toyota Innova di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa 21 Agustus 2012. Dia memacu motor mewah berwarna merah itu dengan kecepatan tinggi dari arah Dukuh Atas menuju Semanggi.
[ via Kronologi Ducati Maut Versi Polisi ]
0 komentar :
Post a Comment